Wednesday, 6 November 2013

Pemanfaatan Telematika



• Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.

• Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).

• Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics). Ragam Bentuk Telematika Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sector

• E-government E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI).

• E-Commerce Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai membuat claim.

• E-Learning adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.

  • Perpustakaan Elektronik.
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
  • Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis ( digital )
Dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.

  •  Pengelolaan Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi itu mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suatu sistem.
  • Video Teleconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial.

Berikut ini adalah gambaran tentang penerapan telematika yang ada di bidang pendidikan.

video teleconference meeting check this out :


Friday, 5 July 2013

about NAMEK

Namek adalah planet dalam sistem bintang terner, berada pada koordinat 9045XY . Ini adalah planet rumah dari Kami, Raja Piccolo, dan Dende, bersama dengan Namekians lainnya.. 
Planet itu dihancurkan oleh murka Frieza pada 24 Desember Umur 762. Orang-orang Namekian direlokasi ke New Namek setelah pengungsi di Bumi selama kira-kira setahun.
Planet memiliki populasi sekitar 100 Namekians pada saat Vegeta Saga pada bulan November Umur 762. Hal ini juga rumah bagi sejumlah kehidupan ambien, seperti ikan, katak, dan dinosaurus.
 Namek memiliki tiga matahari, sehingga tidak pernah waktu malam. Meskipun demikian, penggambaran planet menunjukkan ada menjadi sisi gelap. Ada kemungkinan bahwa planet tersebut terkunci dengan kelompok bintang, yang mengakibatkan kurangnya siklus siang / malam, dengan Nameks hidup di sisi siang hari dari planet ini. Setahun Namekian jauh lebih pendek daripada satu tahun bumi, pada 130 hari yang panjang, seperti yang ditunjukkan ketika Namekians yang menghidupkan kembali Z Fighters yang tewas dalam pertempuran Nappa. Seperti diukur dengan Bulma pada saat kedatangan, suasana Namekian tidak sebagian terdiri dari oksigen. The Namekians bisa menggunakan ini untuk proses respirational mereka.
  
HISTORY:
Planet Namek sebelumnya merupakan padang rumput yang indah ditutupi oleh Ajisa. Dalam Usia 261, pergeseran iklim mengerikan menyapu bersih semua Namekians kecuali Guru dan Namekians Powered Up-sedikit yang diasingkan sebelumnya. Satu disebutkan namanya Namekian, anak katas, seorang anak berbakat of the Dragon Clan, diusir ke bumi sebagai seorang anak untuk memastikan kelangsungan hidupnya. Guru percaya dirinya menjadi Namek terakhir hidup sampai ia mendengar bahwa putra katas telah berhasil sampai ke Bumi dengan aman. Untungnya, ia mampu kembali mengisi planet ini, karena Nameks bereproduksi secara aseksual, melahirkan 109 Namekians. Anak Guru mulai kembali membangun planet, terutama vegetasi subur yang telah hancur dalam badai.
 Selama Saga Namek Planet Namek diteror oleh Frieza dan kaki tangannya, Dodoria dan Zarbon. Planet itu akhirnya dihancurkan oleh Frieza sebagai upaya terakhir untuk membunuh Goku dalam pertempuran mereka selama Saga Frieza, karena ia mampu bertahan tanpa oksigen di ruang angkasa.
 Semua Namekians dibunuh oleh Frieza dan kaki tangannya, yang tidak termasuk kematian yang disebabkan oleh Vegeta, dibawa kembali ke kehidupan dan diangkut ke Bumi. The Namekians hidup di bumi untuk sekitar 260 hari sebelum dimukimkan di New Namek. Penghancuran Namek yang kemudian direferensikan oleh Dore dari Cooler Lapis Baja Skuadron, ketika bertanya-tanya mengapa Piccolo tidak di planet rumahnya di mana ia berada sebelum Neiz mengingatkannya pada nasib rumah planet nya.
SUMBER: http://dragonball.wikia.com/wiki/Namek
 

about VENUS

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan berevolusi dalam waktu 224,7 hari. Dan berotasi selama 249,0 hari. Planet ini tidak memiliki satelit alam seperti planet merkurius. Ukuran planet ini hampir sama dengan bumi jugu planet ini adalah yang paling dekat dengan bumi. Diameter venus adalah 108,2 Juta Km.

Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.

Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.

Bagian Luar Planet Venus

Planet venus sering di tutupi awan padat. Atmosfer venus terdiri dari Karbondioksida dan nitrogen. Temperatur permukaan venus sangat tinggi, yaitu 480°C, sehingga tidak mungkin ada air dalam wujud cair.



Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.

Ciri-Ciri



NOJENISHASIL
1Nama PlanetVenus
2Kala Rotasi244,0 Hari
3Kala Revolusi224,7 Hari
4AtmosferKarbon Dioksida (CO2), Nitrogen
5Satelit Alam-
6Jarak Di Matahari108,2 Juta km
7Diameter Planet12.140 km
8Warna PlanetCoklat Keputihan

Cincin Planet

Tidak memiliki, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam, yang memiliki cincin adalah planet bagian luar seperti (jupiter, saturnus, uranus, neptunus)
SUMBER:http://indra-tatasurya.blogspot.com/2009/03/planet-venus.html

about BUMI

Bumi merupakan satu-satunya planet yang sampai saat ini diketahui oleh manusia terdapat kehidupan makhluk hidup. Diameter bumi ini adalah 12.756 Km (di khatulistiwa). Jarak bumi dari matahari sekitar 150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomis (SA).

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Beda dengan venus dan merkurius, di bumi terdapat satelit alam yaitu bulan. Bulan selalu mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari. Bumi berotasi dalam waktu 23,9 Jam, dan berevolusi selama 365,3 Hari.

Bagian Dalam Bumi

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.

Bagian Permukaan Bumi

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.



Lapisan Bumi

Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

* Kerak Bumi
* Mantel Bumi

Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300°C-1500°C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500°C-3000°C

* Inti Bumi

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

* Litosfir
* Astenosfir
* Mesosfir
* Inti Bumi bagian luar

Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900°C

* Inti Bumi bagian dalam

Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800°C

Bagian Luar Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 150 juta kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.



Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

Ciri-Ciri
NOJENISHASIL
1Nama PlanetBumi
2Kala Rotasi23,9 Jam
3Kala Revolusi365,3 Hari
4AtmosferN2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
5Satelit Alam(1) Bulan
6Jarak Di Matahari150 Juta km
7Diameter Planet12,756 km
8Warna PlanetBiru Kehijauan

Cincin Planet
Tidak memiliki, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam, yang memiliki cincin adalah planet bagian luar seperti (jupiter, saturnus, uranus, neptunus)
SUMBER:http://indra-tatasurya.blogspot.com/2009/03/bumi.html

about SATURNUS

Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, mangkanya Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. evolusiny 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi,rotasi saturnus mempunyai waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.

Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.

Cincin Saturnus sangat unik,terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.

Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.

Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub, dan dibengkakkan keluar di sekitar khatulistiwa. Diameter khatulistiwa Saturnus sebesar 120.536 km (74.867 mil) dimana diameter dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda sebesar 9%. Bentuk yang diratakan ini disebabkan oleh rotasinya yang sangat cepat, merotasi setiap 5 jam 14 menit waktu Bumi. Saturnus adalah satu-satunya Planet di tata surya yang massa jenisnya lebih sedikit daripada air. Walaupun inti Saturnus memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air, planet ini memiliki atmosfer yang mengandung gas, sehingga massa jenis relatif planet ini sebesar is 0.69 g/cm³ (lebih sedikit daripada air), sebagai hasilnya, jika Saturnus diletakan di atas kolam yang penuh air, Saturnus akan mengapung.

Struktur Dalam
Inti Planet Saturnus mirip dengan Yupiter. Planet ini memiliki inti planet di pusatnya dan sangat panas, temperaturnya mencapai 16.000 K (36.540 °F, 18.730 °C). Inti Planet Saturnus sangat panas dan inti planet ini meradiasi sekitar 21/2 kali lebih panas daripada jumlah energi yang diterima Saturnus dari Matahari. Inti Planet Saturnus sama besarnya dengan Bumi, namun jumlah massa jenisnya lebih besar. Di atas inti Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan hidrogen metalik, sekitar 30.000 km (18.600 mil). Di atas bagian tersebut terdapat daerah liquid hidrogen dan helium. Inti planet Saturnus berat, dengan massa sekitar 9 sampai 22 kali lebih dari massa inti Bumi.

Struktur Luar



Bagian luar atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium, 0.2% metana dan 0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit kandungan asetilena, etana dan fosfin.

Awan Saturnus, seperti halnya Yupiter, merotasi dengan kecepatan yang berbeda-beda bergantung dari posisi lintangnya. Tidak seperti Yupiter, awan Saturnus lebih redup dan awan Saturnus lebih lebar di khatulistiwa. Awan terendah Saturnus dibuat oleh air es, dan dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus cukup rendah, dengan suhu 250 K (-10°F, -23°C). Awan di atasnya, memiliki ketebalan 50 kilometer, terbuat dari es amonium hidrogensulfida (simbol kimia: NH4HS), dan di atas awan tersebut terdapat awan es amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas hidrogen dan helium, dimana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer. Aurora juga diketahui terbentuk di mesosfer Saturnus. Temperatur di awan bagian atas Saturnus sangat rendah, yaitu sebesar 98 K (-283 °F, -175 °C). Temperatur di awan bagian dalam Saturnus lebih besar daripada yang di luar karena panas yang diproduksi di bagian dalam Saturn. Angin Saturnus merupakan salah satu dari angin terkencang di Tata Surya, mencapai kecepatan 500 m/s (1.800 km/h, 1.118 mph), yang jauh lebih cepat daripada angin yang ada di Bumi.

Pada Atmosfer Saturnus juga terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan awan berbentuk lonjong yang lebih jelas yang ada di Yupiter. Titik lonjong ini adalah badai besar, mirip dengan angin taufan yang ada di Bumi. Pada tahun 1990, Teleskop Hubble mendeteksi awan putih didekat khatulistiwa Saturnus. Badai seperti tahun 1990 diketahui dengan nama Bintik Putih Raksasa, badai unik Saturnus yang hanya ada dalam waktu yang pendek dan muncul setiap 39 tahun waktu Bumi. Bintik Putih Raksasa juga ditemukan tahun 1876, 1903, 1933, dan tahun 1960. Jika lingkaran konstan ini berlanjut, diprediksi bahwa pada tahun 2020 bintik putih besar akan terbentuk kembali.

Pesawat angkasa Voyager 1 mendeteksi awan heksagonal didekat kutub utara Saturnus sekitar bujur 80 ° utara. Cassini-Huygens nantinya mengkonfirmasi hal ini tahun 2006. Tidak seperti kutub utara, kutub selatan tidak menunjukan bentuk awan heksagonal dan yang menarik, Cassini menemukan badai mirip dengan siklon tropis terkunci di kutub selatan dengan dinding mata yang jelas. Penemuan ini mendapat catatan karena tidak ada planet lain kecuali Bumi di tata surya yang memiliki dinding mata.

Ciri-Ciri

NOJENISHASIL
1Nama PlanetSaturnus
2Kala Rotasi10 Jam 14 menit
3Kala Revolusi29,46 Tahun
4AtmosferHidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5Satelit Alam(56) di antaranya Dione, Rhea, Titan
6Jarak Di Matahari1,4 milyar km lebih
7Diameter Planet60.268 km
8Warna PlanetKuning keputihan

Cincin Planet

Saturnus terkenal karena cincin di planetnya, yang menjadikannya sebagai salah satu obyek dapat dilihat yang paling menakjubkan dalam sistem tata surya.

Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Cincin ini menjulur 6.630 km hingga 120.700 km atas khatulistiwa Saturnus, dan terdiri daripada bebatuan silikon dioksida, oksida besi, dan partikel es dan batu. Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus. Teori pertama diusulkan oleh Édouard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut merupakan bekas bulan Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah bulan tersebut pecah akibat hantaman dari komet atau asteroid. Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah dari bulan Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus. Teori ini tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati periode selama jutaan tahun, dan dengan itu dianggap baru terbentuk.

Sementara ruang terluas di cincin, seperti Divisi Cassini dan Divisi Encke, dapat dilihat dari Bumi, Voyagers mendapati cincin tersebut mempunyai struktur seni yang terdiri dari ribuan bagian kecil dan cincin kecil. Struktur ini dipercayai terbentuk akibat tarikan graviti bulan-bulan Saturnus melalui berbagai cara. Sebagian bagian dihasilkan akibat bulan kecil yang lewat seperti Pan, dan banyak lagi bagian yang belum ditemukan, sementara sebagian cincin kecil ditahan oleh medan gravitas satelit penggembala kecil seperti Prometheus dan Pandora. Bagian lain terbentuk akibat resonansi antara periode orbit dari partikel di beberapa bagian dan bahwa bulan yang lebih besar yang terletak lebih jauh, pada Mimas terdapat divisi Cassini melalui cara ini, justru lebih berstruktur dalam cincin sebenarnya terdiri dari gelombang berputar yang dihasilkan oleh gangguan gravitas bulan secara berkala.
SUMBER:http://indra-tatasurya.blogspot.com/2010/04/saturnus-adalah-planet-bercincin-yg-di.html

about URANUS

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya.

Jarak rata-rata antara Uranus dan Matahari adalah sekitar 3 milyar km. Uranus memiliki massa 14,5 kali massa Bumi. Periode rotasi interior Uranus adalah 17 jam, 14 menit. Akan tetapi, seperti semua raksasa gas lainnya, atmosfer atasnya mengalami angin badai yang sangat kuat pada arah rotasi. Akibatnya, pada beberapa garis lintang, seperti dua per tiga lintang dari khatulistiwa ke kutub selatan, fitur-fitur atmosfer itu yang nampak bergerak jauh lebih cepat, menjadikan rotasi penuhnya sekecil 14 jam. Sedangkan periode revolusi adalah 84 tahun. Volume Uranus 63,08 kali volume Bumi.

Struktur Dalam

Uranus adalah planet yang paling ringan diantara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus. Meskipun bergaristengah sedikit lebih besar daripada Neptunus, Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km.

Uranus kerapatannya sekitar 9 g/cm³, dengan tekanan di tengahnya 8 juta bar (800 GPa) dan suhu sekitar 5000 K. Mantel esnya nyatanya tidak terdiri dari es dalam pengertian pada umumnya, tetapi dari fluida panas dan rapat yang terdiri atas air, amonia dan volatil lain.

Struktur Luar



Atmosfer Uranus terdiri dari sekitar 83 ± 3% Hidrogen, 15 ± 3% Helium, 2,3% Metana dan Hidrogen deuterida, Amonia, Air, Amonium hidrosulfida, Metana (CH4).

Atmosfer Uranian dapat dibagi menjadi tiga lapisan yaitu troposfer, antara ketinggian −300 dan 50 km dan tekanan dari 100 sampai 0,1 bar; (10 MPa sampai 10 kPa), Stratosfer, kisaran ketinggiannnya antara 50 dan 4000 km dan tekanan antara 0,1 and 10–10 bar (10 kPa to 10 µPa) dan termosfer/korona yang meluas dari 4.000 km hingga setinggi 50.000 km dari permukaan. Mesosfer tidak ada.

Troposfer adalah bagian atmosfer terbawah dan paling rapat dan bercirikan dengan turunnya suhu bersama dengan naiknya ketinggian. Suhu menurun dari sekitar 320 K di dasar troposfer nominal pada −300 km hingga 53 K pada 50 km.

Stratosfer adalah lapisan bagian tengah atmosfer, dimana suhu umumnya naik sesuai dengan naiknya ketinggian dari 53 K di tropopause sampai antara 800 dan 850 K di dasar termosfer. Pemanasan stratosfer disebabkan oleh penyerapan radiasi UV dan inframerah Matahari oleh metana dan hidrokarbon lain, yang terbentuk di bagian atmosfer ini sebagai hasil dari fotolisis metana.

Termosfer dan korona adalah lapisan terluar atmosfer Uranian, yang suhunya seragam sekitar 800 hingga 850 K.

Ciri-Ciri

NOJENISHASIL
1Nama PlanetUranus
2Kala Rotasi17,25 Jam
3Kala Revolusi84 tahun
4AtmosferHidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5Satelit Alam(27) di antaranya Miranda, Ariel, Umbriel
6Jarak Di Matahari3 milyar km
7Diameter Planet51.118 km
8Warna Planethijau dan biru

Cincin Planet


Uranus mempunyai sistem cincin planet yang rumit, yang merupakan sistem demikian yang kedua yang ditemukan di Tata Surya setelah cincin Saturnus. Cincin-cincin tersebut tersusun dari partikel yang sangat gelap, yang beragam ukurannya dari mikrometer hingga sepersekian meter.

Sebagian besar materi di sistem cincin Uranus barada dalam 9 cincin tipis yang terletak pada jarak 41000 – 52000 km dari pusat planet. Sebagian besar dari cincin Uranus memiliki lebar 1 – 10 km, sementara cincin epsilon yang ada di bagian luar Uranus adalah yang paling lebar dan paling eksentrik. Cincin epsilon tersebut berada pada jarak 20 km – 96 km.

Partikel penyusun cincin Uranus yang terlihat dari Bumi memiliki ukuran yang hampir sama dengan cincin utama Saturnus yakni ~1cm – 10 m. Namun di bagian cincin epsilon, susunannya terdiri dari balok-balok es yang berukuran beberapa kaki. Cincin epsilon juga ditemukan memiliki warna abu-abu, dengan satelit Cordelia dan Ophelia bertindak sebagai satelit penggembala bagi cincin tersebut. Selain itu di sepanjang 9 cincin Uranus, juga terdapat partikel-partikel debu halus yang terdistribusi renggang mengisi cincin tersebut.

Partikel yang menyusun cincin Uranus memiliki warna yang sangat gelap dan tampak segelap asteroid dan meteorit carbonaceous chondrite. Diperkirakan partikel-partikel tersebut terdiri dari es yang teradiasi gelap, yang merupakan campuran dari hidrokarbon kompleks yang melekat pada es saat terbentuk.
SUMBER: http://indra-tatasurya.blogspot.com/2009/04/planet-uranus_19.html

about NEPTUNUS

Neptunus merupakan planet terjauh kedelapan jika ditinjau dari Matahari.

Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.

Struktur Dalam

Komposisi Neptunus mirip dengan Uranus dibentuk oleh es dan batu dengan sekitar 15% hidrogen dan sedikit helium. Seperti UranusTapi tidak seperti Jupiter dan Saturnus, Dia tidak bisa memiliki lapisan internal yang berbeda. Neptunus memiliki inti kecil (Tentang ukuran Bumi) terdiri dari material berbatu. Suasana sebagian besar hidrogen dan helium dengan sejumlah kecil gas metana-yang berbeda.

Struktur Luar

Atmosfer Neptunus terdiri dari 80±3,2% Hidrogen, 19±3,2% Helium, 1,5±0,5% Metana dan yang lainnya berupa es yang hampir sama dengan Uranus.

Warna biru Neptunus sebagian besar merupakan hasil dari menyerap cahaya merah dari metana di atmosferTetapi ada juga beberapa komponen yang tak dikenal, yang memberikan warna biru awan.

Neptunus telah angin cepat Tata surya pada kecepatan 2000 km / jam.
Seperti Jupiter dan Saturnus, Neptunus memiliki sumber panas internal, ia memancarkan energi dua kali lebih dari yang diterimanya dari Matahari.

Ciri-Ciri

NOJENISHASIL
1Nama PlanetNeptunus
2Kala Rotasi16,1 Jam
3Kala Revolusi164,8 tahun
4AtmosferHidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
5Satelit Alam(8) di antaranya Triton, Proteus, Nereid
6Jarak Di Matahari4.450 juta km
7Diameter Planet49.530 km
8Warna Planetbiru

Cincin Planet


Neptunus memiliki cincin debu tipis yang ditemukan pada tahun 1989 oleh Voyoger 2. Cincin Neptunus hampir sama dengan cincin Jupiter dimana hampir tak terlihat, tidak seperti cincin pada Saturnus atau Uranus. Cincin Neptunus dari yang terdekat adalah Galle, LeVerrier, Lassell, Arago dan Adams. Disamping itu masih ada satu cincin gelap lainnya yang dan masih belum memiliki nama yang orbitnya memotong orbit bulan Neptunus Galatea. Di area cincin gelap Neptunus selain Galatea masih ada tiga bulan Neptunus, yaitu Naiad, Thalassa, dan Despina.

Pada tahun 1968, melalui okultasi bintang untuk pertama kalinya cincin Neptunus dideteksi, namun pada waktu itu masih belum disadari bahwa itu adalah berupa cincin. Cincin Neptunus baru dibuktikan keberadaannya ketika Voyoger 2 melakukan terbang lintas pada tahun 1989.

Cincin Neptunus memiliki partikel-partikel yang sangat gelap, jumlah debu dalam cincin Neptunus ini mencapai 20 - 70 %. Kandungan debu yang cukup tinggi terdapat pada Galle dan LeVerrier yang mencapai 40 - 70 %, sedangkan kandungan debu terendah terdapat pada Lassell yaitu hanya sekitar 20 - 40 % saja.

Cincin Neptunus diduga masih sangat muda, lebih muda dari usia tata surya kita. Diperkirakan cincin ini terbentuk dari tabrakan satelit dalam di Neptunus dan kemudian membentuk sabuk debu di area tersebut dan akhirnya menjadi cincin planet Neptunus.
SUMBER: http://indra-tatasurya.blogspot.com/2010/04/planet-neptunus.html

about MERKURIUS

Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya kita dan paling dekat dengan matahari. Jaraknya dari matahari adalah sekitar 57,9 juta kilometer. Suhu di planet ini sangat panas karena terdekat dengan matahari, pada siang hari suhunya mencapai sekitar 430°C. Tetapi pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin yakni mencapai sekitar -170°C. Jarak planet ini dengan bumi sekitar 92 juta kilometer. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib saja dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Semua planet berputar pada porosnya nah perputaran itu disebut Rotasi. Merkurius berotasi lambat, rotasi merkurius adalah 59,0 hari. Selain berputar pada porosnya semua planet bergerak mengelilingi matahari ini disebut gerakan orbital/Ber-revolusi. Berbeda dengan rotasinya yang lambat, masa orbital Merkurius tergolong cepat Revolusi merkurius adalah 88,0 hari. Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,3 hari) cepat bukan?.


Ukuran planet merkurius hanya 27% dari ukuran bumi. Permukaan Merkurius benjol-benjol mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat benturan dengan meteor.

Merkurius punya banyak kawah dan tidak mempunyai satelit alam serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi.

Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari jaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus.

Orang Yunani pada jaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah, "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari).

Struktur Dalam

Dengan diameter sebesar 4.879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.

Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.

Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.

Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.

Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin matahari

Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.

Bagian Luar

Merkurius merupakan planet yg tandus. Permukaanya berbatu-batu dan terdapat banyak kawah. Kaloris merupakan kawah terbesar di planet ini. Garis tengah Kaloris sekitar 1.300 Km.



Atmosfer merkurius terdiri dari uap natrium dan kalium yg sangat tipis, sehingga kadang-kadang planet ini di anggap tidak mempunyai atmosfer. Akibatnya tidak ada udara yg menyerap panas matahari.
SUMBER:http://indra-tatasurya.blogspot.com/2009/03/planet-merkurius.html

about JUPITER

Jupiter adalah planet terbesar berdasarkan volume dan massa di tata surya.
Selain luar biasa dalam hal ukuran, terdapat fakta menarik lain tentang Jupiter yang mungkin mengejutkan Anda.
Berikut adalah fakta dan informasi mengenai planet raksasa Jupiter.
1. Red spot (bintik merah) di Jupiter sebenarnya merupakan badai yang berukuran lebih besar dari bumi.
Bintik merah ini merupakan salah satu ciri khas Jupiter yang sudah ditemukan selama setidaknya 300 tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Meskipun bintik merah nampak kecil dibanding ukuran Jupiter, tapi badai ini dapat dengan mudah menelan bumi saat melewatinya.
2. Jupiter memiliki cincin.
Planet bercincin umumnya identik dengan Saturnus. Kenyataannya, semua planet Jovian (harfiah: planet yang seperti Jupiter) sebenarnya memiliki cincin.
Hanya saja, cincin yang dimiliki Jupiter amat samar sehingga sulit terlihat bahkan dengan teleskop sekalipun.
3. Jupiter memiliki gravitasi terkuat diantara semua planet dalam tata surya.
Matahari jelas memiliki tarikan gravitasi yang lebih kuat, namun di antara semua planet, Jupiter adalah jawaranya.
Kekuatan gravitasi rata-rata di permukaan Jupiter lebih dari 3 kali gravitasi bumi.
4. Jupiter adalah planet yang berotasi paling cepat.
Satu hari di bumi berlangsung selama 24 jam. Di sisi lain, Jupiter hanya memerlukan waktu kurang dari 10 jam (9 jam dan 55 menit) untuk melakukan rotasi.
Fakta ini bahkan lebih mengesankan menimbang ukuran Jupiter yang fantastis.

10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Planet Jupiter

Amazine | Online Popular Knowledge
planet jupiter 150x150 10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Planet JupiterJupiter adalah planet terbesar berdasarkan volume dan massa di tata surya.
Selain luar biasa dalam hal ukuran, terdapat fakta menarik lain tentang Jupiter yang mungkin mengejutkan Anda.
Berikut adalah fakta dan informasi mengenai planet raksasa Jupiter.
1. Red spot (bintik merah) di Jupiter sebenarnya merupakan badai yang berukuran lebih besar dari bumi.
Bintik merah ini merupakan salah satu ciri khas Jupiter yang sudah ditemukan selama setidaknya 300 tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Meskipun bintik merah nampak kecil dibanding ukuran Jupiter, tapi badai ini dapat dengan mudah menelan bumi saat melewatinya.
2. Jupiter memiliki cincin.
Planet bercincin umumnya identik dengan Saturnus. Kenyataannya, semua planet Jovian (harfiah: planet yang seperti Jupiter) sebenarnya memiliki cincin.
Hanya saja, cincin yang dimiliki Jupiter amat samar sehingga sulit terlihat bahkan dengan teleskop sekalipun.
3. Jupiter memiliki gravitasi terkuat diantara semua planet dalam tata surya.
Matahari jelas memiliki tarikan gravitasi yang lebih kuat, namun di antara semua planet, Jupiter adalah jawaranya.
Kekuatan gravitasi rata-rata di permukaan Jupiter lebih dari 3 kali gravitasi bumi.
4. Jupiter adalah planet yang berotasi paling cepat.
Satu hari di bumi berlangsung selama 24 jam. Di sisi lain, Jupiter hanya memerlukan waktu kurang dari 10 jam (9 jam dan 55 menit) untuk melakukan rotasi.
Fakta ini bahkan lebih mengesankan menimbang ukuran Jupiter yang fantastis.
5. Jupiter menghasilkan radiasi sendiri.
Planet dan benda angkasa bisa terlihat dari bumi karena memantulkan cahaya (radiasi) matahari.
Sebagian besar planet mengandalkan cara ini agar bisa terlihat. Namun hal ini tidak berlaku untuk Jupiter.
Jupiter (dan Saturnus melalui proses yang agak mirip) mampu memancarkan energi (radiasi) sendiri.
Penjelasannya, Jupiter sebenarnya mengalami penyusutan dan seiring prosesnya melepaskan energi gravitasi.
6. Jupiter memiliki lebih dari 60 bulan.
Dikatakan lebih dari 60 karena belum diketahui persis berapa bulan yang sebenarnya dimiliki Jupiter.
Selain bulan, berbagai asteroid juga mengorbit Jupiter akibat terperangkap gravitasinya yang kuat.
7. Ganymede merupakan bulan terbesar di Jupiter sekaligus di seluruh tata surya.
Untuk rekor paling besar Jupiter memang juara sejati. Tidak hanya menjadi planet terbesar, bulan terbesar yang dimiliki Jupiter juga merupakan yang terbesar di tata surya.
8. Jupiter terlihat langsung tanpa menggunakan teleskop.
Tidak hanya bisa dilihat langsung pada langit malam yang cerah, Jupiter juga merupakan salah satu obyek paling terang di langit.
9. Medan magnet Jupiter 14 kali lebih kuat dari bumi.
Karena medan magnet yang kuat, aurora cerah akan terlihat di Jupiter saat menggunakan peralatan yang tepat.
10. Jupiter pernah ditabrak sebuah komet.
Belum pernah sebelumnya para ilmuwan menyaksikan secara langsung sebuah planet yang ditabrak komet.
Pecahan komet Shoemaker-Levy 9 teramati menabrak Jupiter yang menghasilkan titik gelap di daerah benturan
SUMBER: http://amazine.co/24023/10-fakta-dan-informasi-menarik-tentang-planet-jupiter/

about MARS

Nama Mars diambil dari nama dewa perang bangsa Romawi.
Mars mendapatkan nama tersebut diperkirakan karena warnanya yang kemerahan.
Berikut akan disampaikan berbagai fakta menark tentang Mars.
1. Mars adalah planet keempat terdekat dari matahari.
Mars mengorbit matahari pada jarak rata-rata 141 juta mil (sekitar 1,5 AU) dan memerlukan waktu 686,93 hari untuk mengorbit matahari.
2. Mars adalah planet terbesar ketujuh.
Mars memiliki diameter separuh bumi (sekitar 4212 mil) dan memiliki sepersepuluh massa bumi.
Di permukaan, gravitasi yang dimiliki planet ini sekitar sepertiga dari bumi.
Kepadatan Mars berkisar 30 persen lebih kecil dari bumi (3,94 g/cm3 vs 5,52 g/cm3).
Inti Mars diperkirakan mirip dengan bumi, yang sebagian besar terdiri dari zat besi dengan sejumlah kecil nikel.
3. Mars adalah sebuah planet terestrial dengan permukaan padat.
Istilah planet terestrial digunakan untuk membedakan dengan planet gas seperti Jupiter atau Saturnus.
Planet terestrial seperti Merkurius, Venus, dan Bumi memiliki permukaan yang terbentuk oleh vulkanisme, pergerakan lempeng, dan efek atmosfer seperti badai debu.
4. Permukaan Mars paling mirip dengan bumi dibandingkan planet-planet lain.
Meskipun mirip, permukaan Mars tetap menjadi tempat yang sulit untuk dihuni. Variasi suhu Mars bisa berkisar antara -225 dan +60 derajat Fahrenheit.
5. Mars merupakan tempat alternatif terbaik untuk dihuni selain bumi.
Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis dengan sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (95,3%), nitrogen (2,7%), argon (1,6%), oksigen (0,15%) dan air (0,03%).
Air juga ditemukan dalam bentuk cair di planet ini.
6. Mars telah mengilhami imajinasi selama berabad-abad.

10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Planet Mars

Amazine | Online Popular Knowledge
planet mars 150x150 10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Planet MarsNama Mars diambil dari nama dewa perang bangsa Romawi.
Mars mendapatkan nama tersebut diperkirakan karena warnanya yang kemerahan.
Berikut akan disampaikan berbagai fakta menark tentang Mars.
1. Mars adalah planet keempat terdekat dari matahari.
Mars mengorbit matahari pada jarak rata-rata 141 juta mil (sekitar 1,5 AU) dan memerlukan waktu 686,93 hari untuk mengorbit matahari.
2. Mars adalah planet terbesar ketujuh.
Mars memiliki diameter separuh bumi (sekitar 4212 mil) dan memiliki sepersepuluh massa bumi.
Di permukaan, gravitasi yang dimiliki planet ini sekitar sepertiga dari bumi.
Kepadatan Mars berkisar 30 persen lebih kecil dari bumi (3,94 g/cm3 vs 5,52 g/cm3).
Inti Mars diperkirakan mirip dengan bumi, yang sebagian besar terdiri dari zat besi dengan sejumlah kecil nikel.
3. Mars adalah sebuah planet terestrial dengan permukaan padat.
Istilah planet terestrial digunakan untuk membedakan dengan planet gas seperti Jupiter atau Saturnus.
Planet terestrial seperti Merkurius, Venus, dan Bumi memiliki permukaan yang terbentuk oleh vulkanisme, pergerakan lempeng, dan efek atmosfer seperti badai debu.
4. Permukaan Mars paling mirip dengan bumi dibandingkan planet-planet lain.
Meskipun mirip, permukaan Mars tetap menjadi tempat yang sulit untuk dihuni. Variasi suhu Mars bisa berkisar antara -225 dan +60 derajat Fahrenheit.
5. Mars merupakan tempat alternatif terbaik untuk dihuni selain bumi.
Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis dengan sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (95,3%), nitrogen (2,7%), argon (1,6%), oksigen (0,15%) dan air (0,03%).
Air juga ditemukan dalam bentuk cair di planet ini.
6. Mars telah mengilhami imajinasi selama berabad-abad.
Astronom Italia, Giovanni Schiaparelli, mengamati Mars selama oposisi di tahun 1877 dan membuat catatan dari apa yang dia sebut canali atau saluran.
Istilah ini disalahartikan sebagai kanal, sehingga timbul spekulasi adanya kehidupan makhluk cerdas disana.
Pada tahun 1939, perusahaan teater radio Orson Welles melakukan pertunjukan berdasarkan buku HG Wells yang berjudul “War of the Worlds”.
Pementasan ini memicu kepanikan sebagian orang yang tidak menyadari hal itu hanyalah sandiwara.
7. Mars memiliki dua satelit kecil yang mengorbit sangat dekat dengan permukaannya.
Satelit pertama Mars adalah Phobos yang mengorbit pada jarak 9.000 km dan memiliki radius 11 km serta massa 1.08e16 kg.
Phobos ditemukan oleh astronom Amerika, Asaph Hall, Sr, pada tahun 1877, di US Naval Observatory di Washington, DC.
Satelit kedua Mars adalah Deimos yang memiliki jarak 23.000 km dari permukaan Mars dan memiliki radius 6 km serta massa 1.80e15 kg.
Deimos ditemukan oleh astronom yang juga menemukan Phobos.
8. Mars memiliki beberapa karakteristik geologi yang luar biasa.
Fitur Mars termasuk gunung berapi terbesar di tata surya, Olympus Mons (tinggi 27 km dan lebar 600 km di), gunung berapi di wilayah Tharsis utara yang begitu besar sehingga membuat Mars tidak nampak bulat, dan lembah sempit raksasa di ekuator Mars bernamaValles Marineris.
9. Mars telah dikunjungi oleh beberapa pesawat ruang angkasa.
Pada tahun 2004, sepasang wahana penjelajah mendarat di Mars dan berhasil mengirimkan data dan gambar Mars.
Kedua pendarat tersebut, Spirit dan Opportunity, berhasil menambah pemahaman kita tentang planet merah ini.
Pada tahun 2008, Phoenix Lander mendarat di dekat kutub utara Mars dan mengirimkan berbagai data yang memberi jawaban atas berbagai pertanyaan besar tentang Mars sebelumnya.
10. Suatu hari, manusia akan mendarat di permukan Mars.
NASA saat ini sedang merencanakan kembali misi ke bulan sebagai rangkaian yang disebut sebagai langkah pertama menuju ekspedisi berawak ke Mars.
sumber:http://amazine.co/24037/10-fakta-dan-informasi-menarik-tentang-planet-mars/

about PLUTO

PLUTO yang juga dikenal dengan nama Pluto 134340 adalah sebuah planet kerdil dalam sistem Tata  Surya Bimasakti. Letak Pluto berada dalam sebuah wilayah terluar Tata Surya yang bernama Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper sendiri adalah sebutan untuk wilayah di luar orbit planet Neptunus hingga jarak 50 Satuan Astronomi (SA/1 Satuan Astronomi = jarak rata-rata Matahari-Bumi, yakni sekitar 149,6 juta kilometer) dari Matahari. Pluto memiliki orbit yang unik saat mengelilingi matahari, orbitnya berbentuk melonjong dan kisaran jaraknya sekitar 4,4 - 7,4 miliar km dari Matahari. Berbeda dengan planet-planet lainnya di Tata Surya, Pluto cenderung bergerak mendekati Matahari saat melakukan perjalanan orbit. Akibatnya, terkadang Pluto berjarak lebih dekat dengan Matahari (atau Bumi) daripada Neptunus.

Di antara obyek-obyek yang ada dalam Tata Surya, Pluto adalah yang terkecil baik dalam ukuran maupun jumlah masa. Pluto bahkan lebih kecil daripada 7 bulan di tata surya, (Bulan, Io, Europa, Ganymede, Calisto, Titan, dan Triton). Pluto memiliki diameter 4.862 km dan memiliki massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusi adalah 248,4 tahun. Bentuk Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan. Suhu permukaan Pluto berkisar -233o Celsius sampai dengan-223o Celsius, sehingga sebagian besar berwujud es. Seperti sejumlah planet Tata Surya lain, Pluto juga mempunyai beberapa bulan/satelit yang mengitarinya. Bulan-bulan itu adalah: Charon (ditemukan oleh astronom James Christy pada tahun 1978), Nix dan Hydra (keduanya ditemukan pada tahun 2005) 

Penemuan Pluto

Proses penemuan Pluto sebenarnya diawali dengan kekeliruan interpretasi sejumlah astronom yang mendapati adanya kekacauan dalam orbit Uranus. Semula mereka berasumsi bahwa Neptunuslah yang mengacaukan orbit Uranus karena tarikan gravitasinya. Di akhir abad 19, setelah melakukan observasi lanjutan, para astronom berpendapat bahwa ada planet lain selain Neptunus yang mengganggu orbit Uranus.

Pada tahun 1905 seorang astronom AS, Percival Lowell, memulai proyek pencarian planet ke-sembilan dalam sistem Tata Surya. Lowell bersama rekannya, William H. Pickering, mengajukan beberapa konsep koordinat planet ke-sembilan dalam Tata Surya yang mereka namakan “Planet X”. Lowell meninggal pada tahun 1916, akan tetapi proyek pencariannya tetap dilanjutkan. Nama Lowell diabadikan sebagai nama observatorium yang didirikannya pada tahun 1894.

Pada bulan Januari 1930, Clyde Tombaugh, seorang peneliti yang juga anggota tim proyek pencarian planet ke-sembilan dalam Tata Surya di Observatorium Lowell, berhasil mencitrakan beberapa pergerakan sebuah obyek misterius di luar angkasa. Tim peneliti dalam proyek tersebut berkesimpulan bahwa obyek luar angkasa itu adalah sebuah planet dan untuk memastikannya mereka kemudian mengirim hasil pencitraan obyek luar angkasa itu ke Observatorium Harvard College untuk diteliti lebih lanjut.

Setelah dipastikan bahwa obyek yang ditemukan itu adalah sebuah planet, Tombaugh dan ketua tim peneliti, Vesto Melvin Slipher, menggelar sayembara untuk mencarikan nama bagi planet ke-sembilan itu. Nama Pluto dicetuskan oleh Venetia Burney, seorang anak perempuan umur sebelas tahun asal Oxford, Inggris. Venetia yang gemar mempelajari mitologi Yunani Kuno dan astronomi pertama kali mengusulkan nama ini pada kakeknya, Falconer Madan, mantan pustakawan di Universitas Oxford, Inggris. Madan kemudian meneruskan usul cucunya ini pada Profesor Herbert Hall Turner yang kemudian meneruskannya lagi pada rekan-rekannya di Amerika.

Setelah melalui proses penyeleksian, pada 24 Maret 1930, tim peneliti di Observatorium Lowell berembuk untuk menentukan mana di antara 3 nama berikut yang akan dijadikan nama planet baru itu yaitu: “Minerva”, “Cronus”, dan “Pluto”. Akhirnya, pada 1 Mei 1930, tim memutuskan nama planet baru itu adalah “Pluto”.

Eksplorasi ke Pluto

Sejauh ini eksplorasi ke Pluto menjadi tantangan besar bagi sejumlah negara adikuasa yang telah memiliki pesawat ulang-alik luar angkasa. Bukan hanya karena Pluto berjarak sangat jauh dari bumi namun juga karena Pluto hanya memiliki massa yang kecil dan suhunya sangat dingin. Hingga penghujung abad 20 belum ada upaya serius dari negara-negara adikuasa untuk melakukan misi perjalanan ke Pluto. Bahkan di tahun 2000, Badan Antariksa AS (NASA) membatalkan misi Pluto Kuiper Express karena alasan dana.

Namun setelah melewati perdebatan panjang, akhirnya misi perjalanan ke Pluto dicanangkan kembali oleh pemerintah AS pada 2003. Misi perjalanan yang menggunakan pesawat tanpa awak ini diberi nama “New Horizons”. New Horizons telah sukses diluncurkan pada tanggal 19 Januari 2006. Pesawat ini dilengkapi dengan sejumlah peralatan kendali jarak jauh untuk mengenali citra geologi dan morfologi Pluto bersama satelitnya, Charon, memetakan komposisi permukaannya, dan menganalisa atmosfirnya. Selain itu juga New Horizons akan memotret permukaan Pluto dan Charon. Uniknya, dalam pesawat canggih ini juga disertakan abu jenazah sang penemu Pluto, Clyde Tombaugh (meninggal tahun 1997). Sayangnya, New Horizons diperkirakan baru akan mendekati orbit Pluto nanti pada tahun 2015. Setelah itu, barulah para ilmuwan NASA bisa mengungkap lebih jauh tentang misteri planet ‘mungil’ ini.

Pluto bukan planet?

Bagaimanapun, sejak tahun 2006 Pluto sudah tidak lagi dikategorikan sebagai planet inti dalam sistem Tata Surya oleh Himpunan Astronomi Internasional (IAU). Karena sejak penemuannya pada tahun 1930 hingga pada 2006 telah ditemukan sejumlah obyek lain di bagian terluar Tata Surya yang komposisinya serupa dengan Pluto, salah satunya yaitu Eris yang mempunyai massa 27% lebih padat daripada Pluto. Pluto kini hanya digolongkan dalam planet-planet minor atau kerdil (dwarf planet) bersama dengan Eris dan Ceres dan diberi nomor 134340.
SUMBER:http://www.asal-usul.com/2009/02/tentang-pluto.html

Wednesday, 5 June 2013

METODE ILMIAH


DEFINISI
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
·         Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
·         Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
·         Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
·         Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat.
Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Prediksi dari hipotesis
Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya
Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diamati, hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan datang. Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan.
Eksperimen
Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedak diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perlu diuji lebih lanjut.
Eksperimen tersebut dapat berupa eksperimen klasik di dalam laboratorium atau ekskavasi arkeologis.Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi eksperimen.
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
1.      Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
2.      Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.      Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4.      Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5.      Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
6.      Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
7.      Simpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
TUJUAN MEMPELAJARI METODE ILMIAH
Sebagai seorang sarjana atau ilmuwan, kita dituntut berpikir cerdik, kritis dan ilmiah dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup. Namun sebagai seorang sarjana kita juga dituntut untuk mempunyai sifat rendah hati, karena kebenaran yang diperoleh melalui proses berpikir tersebut bersifat relatif.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana beerpikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuhnya. Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu pula. Oleh sebab itulah sebelum kita mempelajari sarana fundamental berpikir ilmiah ini seyogyanya kita telah menguasai langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah tersebut. Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakikat sarana yang sebenarnya, sebab sarana merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu, atau dengan kata lain, sarana ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam kaitannya dengan kegiatan ilmiah secara menyeluruh.
Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir induktif dan deduktif. Untuk itu penalaran ilmiah menyandarkan diri pada proses logika deduktif dan logika induktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif.
Proses pengujian dalam kegiatan ilmiah mengharuskan kita menguasai metode penelitian ilmiah yang pada hakikatnya merupakan pengumpulan fakta untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan. Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus didukung oleh penguasaan sarana berpikir ini dengan baik pula.
Salah satu langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar peranan masing-masing saran berpikir tersebut dalam keseluruhan proses berpikir ilmiah.
Secara lebih tuntas dapat ddikatakan bahwa ilmu mempunyai metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda dengan sarana berpikir ilmiah. Tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan penegetahuan yang memungkinkan kita untuk bisa memecahkan masalah kita sehari-hari. Dalam hal ini maka sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya berdasarkan metode ilmiah. Atau secara lebih sederhana, sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik.
Jelas lah sekarang mengapa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya, sebab fungsi sarana ilmiah adalah membantu proses ilmiah, dan bukan merupakan ilmu itu sendiri.
Pengetahuan ini didasarkan pada kepercayaan akan hal-hal yang gaib. Kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan terhadap wahyu sebagai cara penyampaian merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini. Kepercayaan merupakan titik tolak dalam agama. Pernyataan ini bisa saja dikaji dengan metode lain. Secara rasiaonal bisa dikaji umpanya apakah pernyataan-pernyataan yang terkandung di dalamnya bersfat konsisten atau tidak. Di pihak lain, secara empiris bisa dikumpulkan fakta-fakta yang mendukung pernyataan tersebut atau tidak. Singkatnya agama dimulai dengan rasa percaya, dan lewat pengkajian selanjutnya kepercayaan itu bisa meningkat atau menurun. Pengetahuan lain, seperti ilmu umpamanya, bertitik tolak sebaliknya. Ilmu dimulai dari rasa tidak percaya, dan setelah melalui proses pengkajian ilmiah, kita bisa diyakinkan bahwa ketakpercayaan kita itu tak ditopang kenyataan, atau pula kita tetap pada pendirian semula.
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Pada langkah tertentu biasanya juga diperlukan sarana tertentu pula. Tanpa penguasaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa: “[1] Bahasa Ilmiah, [2] Logika metematika, [3] Logika statistika. Bahasa ilmiah merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah kepada orang lain. Logika matematika mempunyai peran penting dalam berpikir deduktif sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali kebenarannya. Sedangkan logika statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif untuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum”.
Sumber :

LAPORAN

Laporan



DEFINISI
Sebelum menjelaskan tentang penyusunan laporan hasil penelitian, terlebih dahulu penulis mengungkapkan maksud dari ungkapan tersebut. Penyusunan merupakan imbuhan dari kata dasar susun yang berarti: 1) kelompok atau kumpulan yang tidak berapa banyak, tumpuk, 2) seperangkat barang yang diatur atau bertingkat-tingkat, 3) rangkap yang tindih menindih. Namun dalam referensi ini, yang dimaksud dengan penyusunan adalah proses pengaturan dengan menumpuk dan mengelompok secara baik.
Laporan ialah keterangan atau informasi tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan berdasarkan fakta. Fakta yang diinformasikan itu berkaitan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang dilaporkan berdasarkan keadaan obyektif yang dialami sendiri si pelapor (dilihat, didengar, dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan kegiatan.
Penelitian diartikan sebagai 1) pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; 2 kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Dengan demikian, yang dimaksud penyusunan laporan hasil penelitian, adalah proses pengaturan dan pengelompokan secara baik tentang informasi suatu kegiatan berdasarkan fakta melalui usaha pikiran peneliti dalam mengolah dan menganalisa objek atau topik penelitian secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis sehingga terbuat sebuah prinsip-prinsip umum atau teori.
JENIS-JENIS LAPORAN
Secara garis besar laporan penelitian terbagi atas:
Laporan penelitian ilmiah yang disebut juga laporan penelitian atau laporan ilmiah. Laporan penelitian ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang disusun melalui tahap–tahap berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati ole para ilmuwan. Laporan ilmiah pada hakikatnya menyajikan kebenaran ilmiah hasil penelitian, pengamatan dan hasil analisis yang cermat.
Laporan bukan hasil penelitian ilmiah merupakan laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi seperti laporan keuangan, inventaris dan lain-lain.
Adapun jenis-jenis laporan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Laporan lengkap, 2) Catatan penelitian pendek untuk publikasi jurnal akademik, 3) Monografi atau working paper dimana yang diutamakan adalah pengutaraan interpretasi sementara, 4) Makalah atau artikel jurnal akademik, 5) Makalah atau artikel untuk press release untuk menarik perhatian membaca secara lengkap dan 6) buku di mana pengorganisasiannya disesuaikan dengan format buku.
PERSYARATAN BAGI PEMBUAT LAPORAN
Pada intinya persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah sama seperti penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu :

1.      Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan dan perlu pengetahuan dan pengalaman dari orang lain.
2.     
Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dari pernyataan - pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Semua fakta harus dicocokan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyatan salah, maka ia akan meragukan sebuah isi laporan.
3.      Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus kenyataan. Kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu bertentangan dengan yang diharapkan dan dapat merugikan diri sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah 'mesin pemikir' yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat membingungkan pengertiannya atau pernyataannya tentak fakta.
4.      Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan.Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi - bagi subjek, memperlihatkan bagian - bagian yang berbeda dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lainnya. berdasar uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan.
5.     
Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan tidak harus sistematis,mantik,supaya para pembaca tidak meragukan tentang suatu penalarannya.
6.      Pengertian akan kebutuhan para pembaca. Laporan disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang,istilah apa yang akan dipakai,apa yang dianggap sebagaiman mestinya,apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan dan bagaiman menyusunnya, semua itu tergantung pembaca.
Prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan adalah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga mental pembacanya. Lapora ilmiah disesuaikan dengan situasinya. Pelajari terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan.
Sumber :