Merkurius adalah planet terkecil dalam
tata surya kita dan paling dekat dengan matahari. Jaraknya dari
matahari adalah sekitar 57,9 juta kilometer. Suhu di planet ini sangat
panas karena terdekat dengan matahari, pada siang hari suhunya mencapai
sekitar 430°C. Tetapi pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin
yakni mencapai sekitar -170°C. Jarak planet ini dengan bumi sekitar 92
juta kilometer. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau
maghrib saja dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Semua
planet berputar pada porosnya nah perputaran itu disebut Rotasi.
Merkurius berotasi lambat, rotasi merkurius adalah 59,0 hari. Selain
berputar pada porosnya semua planet bergerak mengelilingi matahari ini
disebut gerakan orbital/Ber-revolusi. Berbeda dengan rotasinya yang
lambat, masa orbital Merkurius tergolong cepat Revolusi merkurius adalah
88,0 hari. Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun
(365,3 hari) cepat bukan?.
Ukuran
planet merkurius hanya 27% dari ukuran bumi. Permukaan Merkurius
benjol-benjol mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul
sebagai akibat benturan dengan meteor.
Merkurius punya banyak
kawah dan tidak mempunyai satelit alam serta atmosfir. Merkurius
mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan
0.1% dari kekuatan medan magnet bumi.
Pengamatan tercatat dari
Merkurius paling awal dimulai dari jaman orang Sumeria pada milenium ke
tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama
salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada
mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis
untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan
topi bersayap diatas caduceus.
Orang Yunani pada jaman Hesiod
menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima
sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda
antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit
dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di
budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang
air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah, "bintang dari yang
panas" ("yang panas" maksudnya matahari).
Struktur Dalam
Dengan
diameter sebesar 4.879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet
terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri
dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43
g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari
tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi
dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya
4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur
dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi,
terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian
dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi
diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan
besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari
volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut
riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel
setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius
diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak
perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya.
Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius
mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.
Merkurius
mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan
beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling
luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan
logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa
sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata
surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar
seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian
besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya.
Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari
Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah
terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah
stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang
sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar
merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin
mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap
pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang
mungkin tertiup oleh angin matahari
Teori ketiga mengajukan bahwa
mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius akan
terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi
pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan
permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGER dan
BepiColombo akan menguji teori-teori ini.
Bagian Luar
Merkurius
merupakan planet yg tandus. Permukaanya berbatu-batu dan terdapat
banyak kawah. Kaloris merupakan kawah terbesar di planet ini. Garis
tengah Kaloris sekitar 1.300 Km.
Atmosfer
merkurius terdiri dari uap natrium dan kalium yg sangat tipis, sehingga
kadang-kadang planet ini di anggap tidak mempunyai atmosfer. Akibatnya
tidak ada udara yg menyerap panas matahari.
SUMBER:http://indra-tatasurya.blogspot.com/2009/03/planet-merkurius.html
No comments:
Post a Comment